1) > Revaluasi, kebijakan pemerintah untuk menaikan nilai mata
uang dalam negeri terhadap valuta asing.
> Devaluasi, kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja. Deflasi dapat di
atasi dengan cara pemerintah menambah pembelanjaan, masyarakat menambah
pengeluaran.
> Embargo adalah
larangan perniagaan dana perdagangan atau aktivitas ekspor dan impor dengan
sebuah negara.
> Hedging adalah
kegiatan atau strategi yang dilakukan seorang investor untuk mengurangi
timbulnya resiko bisnis yang tidak tertuda. Tetapi memungkinkan memperoleh
keuntungan dari investasi.
> Kuota impor adalah
batas yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai kuantitas komoditi asing yang
masuk ke negeri itu selama periode tertentu.
2) Laju Pertumbuhan Penduduk :
adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya.
Laju Pertumbuhan Ekonomi :
adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara Secara berkesinambungan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Laju pertumbuhan penduduk khususnya
di negara berkembang mengalami percepatan dalam waktu 10 tahun terakhir
ketimbang pertumbuhan ekonomi tersebut dengan waktu yang sama. Pertumbuhan
pendapatan nasional pun cukup rendah dikarenakan banyaknya penduduk usia
produktif tetapi kekurangnya lapangan kerja yang menyebabkan pendapatan
perkapita juga rendah dan dampaknya banyak usia produktif yang menganggur tidak
mempunyai pekerjaan tetap maupun kerja kontrak (outsourcing).
Jadi apabila
pertumbuhan penduduk lebih besar dari pada pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan
penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika pertumbuhan
penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini
di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh
sarana dan prasarana yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di
timbulkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak di imbangi oleh
lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran
dimana-mana.
3) Kemiskinan Absolute
dan Kemiskinan Relatif
Kemiskinan
absolute kemiskinan jenis ini berhubungan dengan garis kemiskinan yang didefinisikan
secara internasioanal atau national.diukurnya, misalnya dengan pendapatan per
hari (1$) perhari.orang yang pendapatannya di bahwa 1$ dapat di kategorikan
sebagai kelompok orang miskin.kelompok orang miskin karena adanya garis
kemiskinan tersebut dikatakan sebagai miskin absolute. Kesulitan konsep
kemiskinan absolute adalah menentukan komposisi tingkat kebutuhan minimum
karena dua hal tersebut tidak hanya di suatu Negara adat kebiasaan saja tetapi
juga oleh iklim tingakat kemajuan suatu Negara dan berbagai factor ekonomi
lainya.
Kebutuhan
dasar dapat di bagi menjadi 2 golongan kebutuhan dasar yang di perlukan sekali
untuk mempertahankan hidupnya dan kebutuhan lain yang lebih tinggi. United
Nation Research institute for social development menggolongkan kebutuhan dasar
manusia atas 3 kelompok yaitu pertama kebutuhan fisik primer yang terdiri dari
kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan ; kedua kebutuhan cultural yang terdiri
dari pendidikan, waktu luang dan rekreasi serta ketenangan hidup dan ketiga kelebihan
pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.
Kemiskinan
relative,kemiskinan jenis ini tidak berhubung dengan garis
kemiskinan,kemiskinan jenis ini bersumber dari prefektif masing-masing orang,
yaitu karena orang tersebut merasa miskin. Kemiskinan jenis ini bisa menimpa
siapa saja. Suatu contoh,bila anda seorang pegawai denganpendapatan 5 juta
perbulan,misalnya suatu hari anda mengetahui rekan anda yang selevel dengan
anda memiliki pendapatan yang nilainya 3x lipat dari anda,seketika anda merasa
marah,geregetan. Pada kondisi tersebut anda mengalami kemiskinan relative.atau
orang yang sudah memiliki tingkat pendapatan dapat memenuhi kebutuhan dasar
minimum tidak selalu berarti tidak miskin,ada ahli yang berpendapat bahwa
walaupun sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum tetapi masih jauh lebih
rendah di bandingkan dengan keadaan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut
masih berada dalam keadaan miskin.ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak di
tentukan oleh keadaan sekitarnya,daripada lingkungan orang yang bersangkutan
(Miller,1971)
Contoh
lainnya misal dengan penghasilan yang anda miliki tersebut,suatu ketika anda
menghadiri acara pameran mobil di JCC, melihat harga mobil tinggi,tiba-tiba
anda merasa betapa pendapatan anda tersebut tidak ada artinya. Anda dikatakan
terserang “kemiskinan relative” sekali lagi kemiskinan relative bisa dialami
siapa saja termasuk mereka yang seacara pendapatan berada di atas garis
kemiskinan.
Adapun
factor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan relative antara lain
Kesenjangan
social yang berlebihan,ini mungkin berhubungan dengan strata social
Ketidak
adilan strukural
Effect
pameran barang-barang konsumtif (demonstration effects)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar